Penaklukan mekkah terjadi pada 10 Ramadhan 8 Hijriah atau Januari 630 Masehi. Peristiwa ini dipicu oleh pelanggaran perjanjian damai Hudaibiyah oleh orang-orang kafir Quraisy. Perjanjian ini dibuat pada tahun 6 Hijriah antara Nabi Muhammad SAW dan Quraisy, yang salah satu isinya adalah siapa saja yang ingin bersekutu dengan salah satu pihak diperbolehkan. Bani Bakr kemudian bersekutu dengan Quraisy, sementara Khuza’ah bersekutu dengan Nabi Muhammad SAW. Kedua suku ini sebelumnya sudah bermusuhan sejak zaman jahiliyah. Pada tahun 8 Hijriah, Bani Bakr secara licik menyerang Khuza’ah di malam hari dengan bantuan senjata dan personil dari Quraisy. Beberapa orang dari Khuza’ah kemudian mengadukan hal ini kepada Nabi Muhammad SAW di Madinah. Nabi Muhammad SAW merasa bahwa Quraisy telah mengkhianati perjanjian dan memutuskan untuk menaklukan Mekkah.

Kisah Penaklukan Mekkah
Nabi Muhammad SAW bersama 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah dengan rahasia dan strategi yang cermat. Beliau memerintahkan para sahabat untuk tidak membunuh siapa pun kecuali yang menyerang duluan, dan untuk tidak merusak rumah, tanaman, atau hewan. Beliau juga memerintahkan para sahabat untuk tidak memasuki rumah Abu Sufyan, pemimpin Quraisy, karena beliau telah memberikan perlindungan kepada siapa pun yang berlindung di rumahnya. Ketika pasukan Islam mendekati Mekkah, mereka menyalakan api di bukit-bukit sekitar kota, sehingga orang-orang Mekkah terkejut melihat cahaya yang menyala-nyala. Abu Sufyan, yang saat itu sedang berada di luar kota, segera kembali ke Mekkah dan bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Beliau menawarkan diri untuk masuk Islam dan mengakui bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Esa dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan-Nya. Nabi Muhammad SAW menerima pengakuan Abu Sufyan dan memberikan kebebasan kepada siapa pun yang masuk ke rumahnya, ke masjid, atau ke rumah Amr bin Auf, salah satu sahabat yang berasal dari Mekkah.
Nabi Muhammad SAW kemudian menuju Ka’bah, rumah Allah SWT yang pertama di bumi, dan menghancurkan berhala-berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka’bah. 
Nabi Muhammad SAW kemudian berdiri di depan pintu Ka’bah dan berpidato kepada orang-orang Mekkah. Beliau mengingatkan mereka tentang kezaliman dan kekejaman yang pernah mereka lakukan kepada beliau dan para sahabat, serta tentang kebenaran dan keadilan yang dibawa oleh Islam. Beliau kemudian bertanya kepada mereka: “Bagaimana menurut kalian, aku akan memperlakukan kalian?” Mereka menjawab: “Kami mengharapkan kebaikan dari engkau, wahai saudara yang mulia, anak saudara yang mulia.” Nabi Muhammad SAW kemudian berkata: “Pergilah, kalian semua bebas.”
Dengan demikian, Nabi Muhammad SAW berhasil menaklukan Mekkah dengan damai dan tanpa pertumpahan darah. Beliau juga memberikan pengampunan kepada semua orang yang bersalah, termasuk Abu Sufyan, pemimpin Quraisy yang dulu menjadi musuh utama Islam. Beliau juga menghapus semua berhala dan menyucikan Ka’bah dari segala kotoran. Beliau juga mengumumkan bahwa Mekkah adalah kota yang suci dan aman, yang tidak boleh dilanggar oleh siapa pun.
Pelajaran dari Penaklukan Mekkah
Penaklukan mekkah adalah peristiwa yang sangat menginspirasi kita, guys. Dari peristiwa ini, kita bisa belajar banyak hal, di antaranya adalah:
• Kita harus selalu berpegang teguh pada perjanjian dan tidak boleh mengkhianati orang lain, karena itu akan menimbulkan kemurkaan Allah SWT dan balasan yang setimpal.
• Kita harus selalu berusaha untuk berdakwah dan menyebarkan Islam dengan cara yang baik dan bijak, tanpa kekerasan atau paksaan, karena itu akan menarik hati orang-orang untuk masuk Islam.
• Kita harus selalu bersabar dan tawakkal dalam menghadapi segala cobaan dan rintangan, karena Allah SWT akan memberikan kemenangan dan kemudahan kepada kita pada saat yang tepat.
• Kita harus selalu rendah hati dan tidak sombong dalam meraih kemenangan, karena itu semua adalah karunia dan anugerah Allah SWT, bukan karena kekuatan atau kehebatan kita sendiri.
• Kita harus selalu berkasih sayang dan tidak dendam kepada orang-orang yang bersalah kepada kita, karena itu akan menunjukkan akhlak dan budi pekerti yang mulia, serta akan mendatangkan keberkahan dan kebaikan bagi kita.
 

Share:
0
Total Santri
0
Guru Pengajar
0
Cabang
0
Program Belajar
Like us!
Follow us!
Watch us!