KISAH INSPIRATIF DARI PENGAJAR AL GIBRAN BIMBEL AL QURAN. CATATAN INI BERDASARKAN KISAH NYATA DARI SEORANG PENGAJAR KAMI.

 

Petang itu, selepas melaksanakan sholat maghrib berjamaah di masjid komplek perumahan, Aku pergi ke pojok masjid untuk merapihkan baju kokoku, menyisir rambut, kemudian memakai sangkok hitam, tak lupa pula Aku memakai minyak wangi silver kesukaanku, aromanya Aku suka, membuat Aku semangat untuk memberikan ilmu Al Quran kepada anak didikku.

 

Ritual seperti ini biasa Aku lakukan sebelum menyampaikan ayat-ayat suci Al Quran, lagi pula hal tersebut juga lah yg diajarkan Nabi Muhammad SAW.

Dalam hadits Arbain Nawawiyyah, hadits kedua, Malaikat Jibril menjelma menjadi manusia yg bersih, rapi dan wangi untuk mengajarkan kepada Nabi dan para sahabatnya tentang Iman, Islam dan Ihsan.

Aku ingat pesan Kyai ketika menjelaskan hadist tersebut, beliau dengan penuh wibawa mengatakan :

“Begitulah (seperti jibril) seharusnya seseorang mengajarkan ilmu agama”.

Selesai sudah persiapannya, Aku bergegas menuju ke jalan amurang sebuah jalan di komplek perumahan yg tidak begitu padat, didaerah Gandul-Cinere. Aku sangat antusias sekali menuju kesana dikarenakan ini adalah pertemuan terakhirku dengannya. Karena seminggu lagi dia akan mengikuti test ujian masuk ke pesantren impiannya, Daarun Najah.

Namanya, Moreno, lengkapnya M. Reinor Nizar Fazari sang kakak, sedangkan Adiknya bernama Hugo Syawal Aureli. Dua kakak beradik yg bercita-cita ingin menjadi kebanggaan orangtuanya.

“ waminannaasi mayyaquulu ... “ bacaan apa? Tanyaku sambil tersenyum

“Hmmm ... Bacaan idghom bighunnah, ya kan?” jawabnya antusias

“Betuuul sekaliii .... “ sambutku penuh semangat

“Nanti ketika test, ngga usah grogi, rilex aja, baca aja seperti biasanya”. Kataku, mengajarinya

“ Insya Allah pak ustadz...”

Aku tahu, harapannya begitu membuncah dalam diri moreno agar lolos test ujian masuk pesantren itu, pesantren yg konon favorite di kalangan teman sekelasnya, Dia juga sempat bercerita bahwa teman-teman sekelasnya bakalan bareng mondok di Darun Najah.

Disamping itu, orangtua Moreno sangat mensupport keinginan anaknya untuk menimba ilmu agama dan terjun ke dunia pesantren.

“Dia akan lebih mandiri... Mudah-mudahan Allah mudahkan segalanya ya ustadz”. Ucapnya ketika Aku pamit pulang

“ Amiiin ...” jawabku lirih Sebelum langkahku sampai ke pagar rumah, Moreno menghampiriku untuk bersalaman ....

“Terimakasih ya ustadz, sudah sabar membimbing Aku ...”.

“ Iya, sukses yaa... Pasti kamu diterima!” sekali lagi Aku menyemangatinya

***

Malam begitu cerah, udara dingin berhembus menusuk hingga ketulang. Setelah sholat Isya, Aku duduk dipelataran kontrakanku ditemani secangkir luwak (baca: white coffe), Aku termasuk orang yang beruntung karena mendapat tempat tinggal sementara yang lebih dari cukup.

Tiba-tiba handphoneku memekik, ada pesan whatsapp masuk dari ibunya Moreno. Beliau memberitahukan kabar gembira

“Alhamdulillah ustadz, Reno diterima di pesantren ...” tulisnya singkat

Aku buru-buru membalasnya, sebelum ketikan pesanku selesai diketik, beliau mengirimi Aku dengan pesan selanjutnya .....

“Kami mengucapkan beribu terimakasih kepada Ustadz atas dedikasinya dalam mengajar putra kami, dan sebagai rasa syukur kami ingin ustadz berangkat umroh ...

seluruh biaya keberangkatan kami yang tanggung. sekali lagi ini semata-mata sebagai bentuk rasa syukur kami kepada Allah”.

Seketika Aku tak bisa memencet tombol send whatsapp yang ada di pojok bawah sebelah kanan handphoneku. Jemariku kaku, lidahku kelu, suasanapun berubah menjadi haru.

tidak pernah terpikirkan sedetikpun bahwa Aku akan mengunjungi “Baitullah” dalam waktu dekat ini, dengan cara seperti ini pula. sungguh kejadian yang tidak disangka-sangka ...

Aku yang hanya seorang pengajar Al Quran biasa, mendapat anugerah luar biasa dari berkahnya Al Quran.

***

Benar janji Rasulullah, bahwa barang siapa yang berjuang di jalan Allah maka akan Allah mudahkan segala urusannya ...

Allah berfirman, ”Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?”

”(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. Ash Saff : 10-11)

*Kisah ini adalah kisah nyata dari seorang pengajar Al Gibran yang ikhlas berjuang di jalan Allah melalui Dakwah Al Quran, Ustadz Subhan. Semoga menjadi pembelajaran untuk kita semua bahwa melalui keberkahan Al Quran kita akan diberi kejutan demi kejutan kebahagiaan dari Allah SWT.

Beliau hari ini 13 Februari 2019 berangkat ke tanah suci, doa terbaik slalu terpanjat dari kami, semoga menjadi umrah yang maqbulah.

Share:
0
Total Santri
0
Guru Pengajar
0
Cabang
0
Program Belajar
Like us!
Follow us!
Watch us!